Sabtu, 17 Maret 2012

ASI Eksklusif Jauhkan Bayi dari Infeksi Saluran Napas

Go4HealthyLife.com, Jakarta – Jika Anda menyusui bayi Anda secara eksklusif selama sedikitnya enam bulan, Anda tak akan mendapati sang buah hati mengalami infeksi saluran napas atau saluran pencernaan (gastrointestinal).

Sebenarnya hasil temuan para ilmuwan Belanda yang dimuat dalam jurnal Pediatrics ini bukan hal baru, tapi penelitian ini setidaknya untuk mendukung rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terutama di negara-negara maju, untuk memberikan air susu ibu (ASI) secara eksklusif selama enam bulan kepada bayi.

 Dr. Henriëtte A. Moll dan sejumlah koleganya di Erasmus Medical Center di Rotterdam dalam studinya itu menganalisis data dari 4.100 bayi yang lahir di Rotterdam antara 2002 dan 2006.

Mereka mengamati apakah bayi-bayi itu disusui, sampai usia berapa, apakah bayi juga diberikan makanan lain dan pada usia berapa, dan apakah mereka dirawat untuk infeksi apapun seperti flu berat, infeksi telinga atau tenggorokan, pneumonia, bronkitis, atau flu perut.

Dalam usia 6 bulan, hampir 50% bayi mengalami infeksi saluran napas dan hampir 8% mengalami infeksi gastrointestinal. Pada usia antara 7 bulan dan 1 tahun, 37% bayi terkena infeksi saluran napas dan 9% infeksi saluran pencernaan.

"Kami mengamati efek perlindungan dari pemberian ASI eksklusif terhadap penyakit menular terutama pada bayi usia 6 bulan, dan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan memberikan perlindungan lebih baik ketimbang hingga usia 4 bulan," kata tim peneliti. 

Pada 6 bulan pertama usia bayi, ASI eksklusif dapat memangkas risiko infeksi saluran napas sebesar sekitar 70%, sementara hingga usia 4 bulan memangkas risiko 30% hingga 50%.

Pemberian ASI secara eksklusif, baik 4 atau 6 bulan, sepertinya kurang memiliki efek dramatis dalam mengurangi risiko terkena infeksi gastrointestinal, terutama pada semester kedua saat bayi berusia setahun.

Studi ini mengumpulkan data dari sekelompok besar anak-anak sehingga para peneliti dapat menyesuaikan dengan faktor-faktor yang dapat memberikan dampak terhadap tingkat infeksi, seperti riwayat keluarga yang menderita asma, alergi, dan kebiasaan merokok di dalam rumah.

Sebenarnya, pemberian ASI eksklusif sudah meningkat belakangan ini di negara-negara maju, tapi ketika si ibu kembali bekerja, itu akan berdampak pada pola pemberian ASI eksklusif, yaitu dari semula menyusui langsung pada bayi, berubah menjadi pemberian ASI melalui botol. Tapi setidaknya cara ini jauh lebih baik ketimbang memberikan anak susu formula.

Sumber :  Go4HealthyLife.com